Sabtu, 19 Desember 2009

English oh...english...

Pentingkah penguasaan bahasa inggris dalam kehidupan Anda ? Sangat penting! Apabila diukur dalam prosentase kehidupan Anda sehari-hari, pastinya tiap hari Anda akan bertemu dengan bahasa Inggris hampir 80%. Akan tetapi, tidak semua orang menyadari kepentingan bahasa Ratu Elisabeth tersebut. Misalnya, pada kejadian yang pernah saya alami.
Suatu hari... (duh, kok ceritanya kayak dongeng ya?) saat itu saya sedang mengantri pada sebuah mini market. Seperti biasa, setelah berbelanja, mengantri di kasir. Saya giliran no 3 setelah seorang ibu paruh baya dengan kartu belanjanya. Setelah menunggu, saya baru menyadari ternyata antrian di depan saya tidak kunjung berkurang, malah tambah panjang di belakang saya. Terdengar suara gerutuan orang-orang di belakang saya. "Duh.. kok lama banget mas". Antara bingung dan penasaran, saya mencoba mendekati si mas kasir. Ternyata si mas kesulitan menggunakan kartu belanja si ibu tadi. Kartu belanja model isi ulang yang tinggal di scan langsung bisa buat bayar. Tiap si mas kasir menscan kartu tersebut, keluar tulisan yang sepertinya tidak dimengerti oleh si mas kasir, karena dia selalu mencari tulisan tersebut di kertas yang ditempel di samping meja kasirnya dan wajahnya sudah hampir putus asa ketika yang dicari tidak ketemu. Saya mencoba melongok bunyi tulisannya. "Insufficient Fund" loh... bukannya dana yang ada di dalam kartu tersebut tidak cukup. Karena belum yakin, saya coba lihat sekali lagi ketika si mas kasir menscan kartu itu. Ternyata memang benar , tidak cukup dana untuk membayar belanjaan si ibu yang bernilai Rp. 145.000,-. "Mas, itu dana yang di kartu gak cukup", ujar saya. Si mas kasir tambah frustasi"Nggak kok bu, kan belanjanya cuma 145 ribu, sedangkan di kartu masih ada 150 ribu". "Loh mas, kalau cukup, tidak akan keluar tulisan insufficient Fund". "Tapi bu, pasti cukup. atau lagi error ya??" Nah loh, kok bisa langsung menyimpulkan error. "Mas, mungkin ada minimum simpanannya di kartu, 10ribu mungkin". Si mas kasir diam saja tidak menanggapi ucapan saya, kemudian datang temannya dan berkata "Iya, harus ada saldo minimal di kartu, kalo gak salah 10ribu". Loh... kok gak ada kepastian, kenapa kalo gak salah. Lalu si mas kasir tadi pergi dan digantikan temannya yang baru datang. Si ibu pemilik kartu akhirnya membayar dengan uang tunai dan meninggalkan mini market dengan muka bete. sama betenya dengan pelanggan yang lain. Mungkin si ibu tidak akan lagi menggunakan kartunya untuk belanja karena kapok. hihihi...
Teknologi memang bermaksud memudahkan, akan tetapi sebagai pengguna teknologi, seharusnya menguasai atau minimal memahami bahasa teknologi tersebut. Memang sebagian besar alat elektronik menggunakan bahasa Inggris. Meskipun ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia, seperti mesin ATM. Saya punya seorang teman yang tidak mau belajar menggunakan komputer hanya karena dia tidak bisa bahasa Inggris. Padahal anak-anak kita belajar bahasa Inggris dari film, komputer dan bermain game online atau PS loh...
Jadi, belajar bahasa Inggris dari sekarang yuuuukkk....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan cuap cuap, komentar, cerita, curhat disini selama berkata-kata belum dilarang... bitte..